Minggu, 20 Oktober 2013

Konfigurasi NAT



 NetworkPengertian NAT dan Cara Konfigurasi pada Router Cisco - Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoritis, jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan ini sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke Internet. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.

IP address private tidak bisa di route ke internet (non-routed), hanya dipakai pada
jaringan internal yang berada pada range berikut:


Class Type
Start Address
End Address
Class A
10.0.0.0
10.255.255.254
Class B
172.16.0.0
172.31.255.254
Class C
192.168.0.0
192.168.255.254
     
Untuk setiap paket yang dihasilkan oleh client, implementasi Network Address Translation
(NAT) menggantikan IP address yang terdaftar kepada IP address client yang tidak terdaftar.

NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (Security), kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan IP atau internet protocol yang bersifat privat IP belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat IP dapat mengakses internet dengan menggunakan IP Privat atau bukan menggunakan IP Public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan IP Privat dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.

Jenis-jenis NAT
1)      Full cone NAT




2)       Restricted cone NAT





3)       Port restricted cone NAT




4)      Symmetric NAT





TIPE-TIPE NAT

A. NAT Tipe Statis
NAT Statis menggunakan table routing yang tetap, atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atau source ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat IPnya belum didaftarkan dalam table NAT. NAT Statia terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokal dan global dipetakan satu lawan satu secara statik. NAT secara statis akan melakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai dengan aturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT
.
B. NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.

C. NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya merupakan logika Fuzzy atau jika lambang yang nilai translasinya belum pasti, dalam sistem pool suatu request belum tentu akan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.

D. NAT Sistem Overload
NAT dengan sistem Overloading menggunakan logika request atau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan atau diberikan ke satu alamat IP distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Sejumlah IP Lokal /internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.

Penggabungan sistem overloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router dan menghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat ini yaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gateway yang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multirequest dari sebuah alamat IP dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan Dual Wan Router, selain itu logika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusi tidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamat distribusi yang lain.

KONFIGURASI NAT

Saat ini Santekno akan menjelaskan cara mengkonfigurasi NAT menggunakan Cisco 3640.
Ini contoh saja biar bisa terbayangkan konfigurasi di Router Cisco untuk penerapan NAT. Berikut konfigurasinya :
1. FastEthernet1 (f1/0) dengan IP 192.168.0.1. Interface ini terhubung ke jaringan yang akan di NAT
2. FastEthernet0 (f0/0) dengan IP 152.118.99.52. Interface ini terhubung ke internet. Masuk ke mode privileged config t


Router# configure terminal
Router(config)# interface fa1/0 (IP Private)
Router(config-if)# ip add 192.168.0.1 255.255.255.0

Router(config)# interface fa0/0 (IP Public)
Router(config-if)# ip add 152.118.99.52 255.255.255.0

Interface diatas terhubung ke jaringan yang akan di NAT.

Pilih interface yang langsung terhubung dengan NAT, dan definisikan network pada jaringan ini sebagai network yang akan di NAT.

Router(config)# int f1/0
Router(config)# ip nat inside
Router(config)# ip f0/0
Router(config)# ip nat outside

Konfigurasi access list untuk digunakan dalam proses NAT

Router(config)# access-list 2 permit 192.168.0.0 0.0.0.255

Konfigurasi router agar NAT semua paket dari IP Private 192.168.0.0 ke dalam IP Public 152.118.99.52

Router(config)# ip nat inside source list 10 interface f0/0 overload



Konfigurasi selesai. Cek apakah host pada jaringan 192.168.0.0 dapat terhubung ke internet. Cek juga konfigurasi NAT pada router dengan perintah
show ip nat translation.


Tahap konfigurasi
  1. Konfigurasikan IP address pada masing-masing interface di setiap router
  2. Konfigurasikan routing (static,dynamic,default) di setiap router
  3. Konfigurasikan NAT (assign IP public [static/dynamic]) pada router yang terhubung langsung ke WAN
  4. Definisikan inside/outside untuk setiap interface pada router
dalam konfigurasi ini akan diberikan IP Public static untuk server Facebook.com (192.168.17.252) –> 199.99.9.66
dan IP Public untuk DNS Server adalah 199.99.9.65
selain itu disisi LAN IT Telkom akan diberikan IP Public dynamic dari 199.99.9.40 s.d 199.99.9.62
Konfigurasi Router ITTELKOM
Router>en
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#hostname ITTELKOM

ITTELKOM(config)#interface fastEthernet 0/0
ITTELKOM(config-if)#
ITTELKOM(config-if)#ip address 10.10.10.100 255.255.255.0
ITTELKOM(config-if)#no shutdown
ITTELKOM(config-if)#exit
ITTELKOM(config)#interface serial 0/1/0
ITTELKOM(config-if)#ip address 200.2.2.17 255.255.255.252
ITTELKOM(config-if)#no shutdown
ITTELKOM(config-if)#exit
ITTELKOM(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 200.2.2.18
ITTELKOM(config)#ip nat pool public-access 199.99.9.40 199.99.9.62 netmask 255.255.255.224
ITTELKOM(config)#access-list 1 permit 10.10.10.0 0.0.0.255
ITTELKOM(config)#ip nat inside source list 1 pool public-access
ITTELKOM(config)#interface fastEthernet 0/0
ITTELKOM(config-if)#ip nat inside
ITTELKOM(config-if)#exit
ITTELKOM(config)#interface serial 0/1/0
ITTELKOM(config-if)#ip nat outside
ITTELKOM(config-if)#exit
ITTELKOM(config)#router rip
ITTELKOM(config-router)#version 2
ITTELKOM(config-router)#network 10.10.10.0
ITTELKOM(config-router)#network 200.2.2.16
ITTELKOM(config-router)#end
ITTELKOM#show ip route

Konfigurasi Router USA
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname USA
USA(config)#interface fastEthernet 0/0
USA(config-if)#ip address 192.168.17.100 255.255.255.0
USA(config-if)#no shutdown
USA(config-if)#exit
USA(config)#interface serial 0/1/0
USA(config-if)#ip address 200.2.2.21 255.255.255.252
USA(config-if)#no shutdown
USA(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 200.2.2.22
USA(config)#ip nat inside source static 192.168.17.252 199.99.9.66
USA(config)#ip nat inside source static 192.168.17.253 199.99.9.65
USA(config)#access-list 1 permit 192.168.17.0 0.0.0.255
USA(config)#interface fastEthernet 0/0
USA(config-if)#ip nat inside
USA(config-if)#exit
USA(config)#interface serial 0/1/0
USA(config-if)#ip nat outside
USA(config-if)#exit
USA(config)#router rip
USA(config-router)#version 2
USA(config-router)#network 192.168.17.0
USA(config-router)#network 200.2.2.20
USA(config-router)#end
USA#show ip route

Konfigurasi Router ISP
Router>en
Router#configure terminal
Router(config)#hostname ISP
ISP(config)#interface loopback 0
ISP(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.255
ISP(config-if)#no shutdown
ISP(config-if)#exit
ISP(config)#interface serial 0/1/0
ISP(config-if)#ip address 200.2.2.18 255.255.255.252
ISP(config-if)#clock rate 64000
ISP(config-if)#no shutdown
ISP(config-if)#exit
ISP(config)#interface serial 0/1/1
ISP(config-if)#ip address 200.2.2.22 255.255.255.252
ISP(config-if)#clock rate 64000
ISP(config-if)#no shutdown
ISP(config-if)#exit
ISP(config)#router
ISP(config)#router rip
ISP(config-router)#version 2
ISP(config-router)#network 200.2.2.16
ISP(config-router)#network 200.2.2.20
ISP(config-router)#exit
ISP(config)#ip route 199.99.9.32 255.255.255.224 200.2.2.17
ISP(config)#ip route 199.99.9.64 255.255.255.224 200.2.2.21
ISP(config)#end
ISP#show ip route

Tahap Pengujian
lakukan ping dari komputer CNC1 ke 199.99.9.66. Jika respon nya repply maka konfigurasi BERHASIL…


Kesimpulan
NAT (Network Address Translation) adalah suatu teknik untuk mengubah suatu IP address ke IP address yg lain.  NAT digunakan untuk mentranslasikan IP lokal ke IP global ataupun sebaliknya. Dan untuk saat ini protokol yang banyak digunakan yaitu IPv4.
Alasan menggunakan NAT yaitu bisa karena menggunakan network address yang disebut privat address dan alasan lain karena keamanan (security).
Ada 4 jenis NAT yaitu : Full cone NAT, Restricted cone NAT, Port restricted cone NAT, dan Symmetric NAT.
Tipe –tipe NAT : 
Ø  NAT tipe Static  digunakan untuk menerjemahkan 1 IP lokal ke 1 IP global ataupun sebaliknya , biasanya disebut one to one mapping

Ø  NAT tipe Dynamic digunakan untuk menerjemahkan beberapa ip lokal ke beberapa ip global ataupun sebaliknya. Proses penerjemahannya secara dynamic, jadi pada translasi ip nya tidak selalu sama seperti NAT Static

Referensi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar